Fungsi Pengendalian Dalam Manajemen
Mata Kuliah : Dasar-Dasar Manajemen
Program Studi : Manajemen Informatika
POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG
Assalamualaikum Wr'wb
Kesempatan kali ini saya akan memposting mengenai Fungsi Pengendalian yang ada didalam mata kuliah Dasar Manajemen di POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG .
FUNGSI PENGENDALIAN
A.
Pengertian
dan Asas Pengendalian
Pengendalian adalah proses
pengaturan berbagai faktor dalam suatu perusahaan, sehingga pelaksanaan kerja
dan rencana kerja yang telah dibuat untuk mencapai tujuan-tujuan.
Tujuan pengendalian :
1. Supaya proses
pelaksanaan dilakukan sesuai dengan ketentuan-ketentuan dari rencana.
2. Melakukan tindakan
perbaikan, jika terdapat penyimpangan-penyimpangan.
3. Supaya tujuan yang
dihasilkan sesuai dengan rencananya.
Pengendalian bukan hanya untuk mencari
kesalahan-kesalahan, tetapi berusaha untuk menghindari terjadinya
kesalahan-kesalahan serta memperbaikinya jika terdapat kesalahan.
Jadi pengendalian dilakukan sebelum
proses, saat proses, dan setelah proses, yakni hingga hasil akhir diketahui.
Dengan pengendalian diharapkan pemanfaatan unsure-unsur manajemen efektif dan
efisien.
Eleman-elemen System Pengendalian
1)
Pelacak ( Detector) atau sensor, sebuah perangkat yang mengukur apa yang
sebenarnya terjadi dalam proses yang sedang dikendalikan.
2)
Penaksir ( assessor), suatu perangkat yang menentukan signifikasi dari
peristiwa actual dengan membandingkanya dengan bebrapa standar atau ekspetasi
dari yang sebenarnya terjadi.
3)
Effektor, suatu perangkat(yamg sering disebut feedback) yang mengubah perilaku
jika assessor mengindikasikan kebutuhan yang dipenuhi.
4)
Jaringan komunikasi, perangkat yang meneruskan informasi antara detector
dan assessor dan antara assessor dan effektor.
Asas-Asas
Pengendalian
1. Asas tercapainya
tujuan
Pengendalian harus ditujukan ke arah
tercapainya tujuan yaitu dengan mengadakan perbaikan untuk menghindari
penyimpangan-penyimpangan dari rencana.
2. Asas efisiensi
Pengendalian itu efisisen, jika
dapat menghindari dari penyimpangan rencana.
3. Asas tanggung
jawab pengendalian
Pengendalian hanya dapat
dilaksanakan jika manajer bertanggung jawab terhadap pelaksanaan rencana.
4. Asas
pengendalian terhadap masa depan
Pengendalian yang efektif harus
ditujukan ke arah pencegahan penyimpangan-penyimapngan yang akan terjadi, baik
pada waktu sekarang maupun masa yang akan datang.
5. Asas
pengendalian langsung
Teknik control yang paling efektif
ialah mengusahakan adanya bawahan yang berkualitas baik.
6. Asas refleksi
rencana
Pengendalian harus disusun dengan
baik, sehingga dapat mencerminkan karakter dan susunan rencana.
7. Asas penyesuaian
dengan organisasi
Pengendalian harus dilakukan sesuai
dengan struktur organisasi
8. Asas
pengendalian individual
Pengendalian dan teknik pengendalian
harus sesuai dengan kebutuhan manajer.
9. Asas standar
Pengendalian yang efektif dan
efisien memerlukan standar yang tepat yang akan dipergunakan sebagai tolok ukur
pelaksanaan dan tujuan yang akan dicapai.
10. Asas pengendalian terhadap
strategi
Pengendalian yang efektif dan
efisien memerlukan adanya perhatian yang ditujukan terhadap faltor-faktor yang
strategis dalam perusahaan.
11. Asas pengecualian
Efisiensi dalam pengendalian
membutuhkan adanya perhatian yang ditujukan terhadap factor pengecualian dalam
keadaan tertentu atau tidak sama.
12. Asas pengendalian fleksibel
Pengendalian harus luwes untuk
menghindari kegagalan pelaksanaan rencana.
13. Asas peninjauan kembali
Sistem pengendalian harus ditinjau
berkali-kali, agar system yang digunakan berguna untuk mencapai tujuan.
14. Asas tindakan
Pengendalian dapat dilakukan,
apabila ada ukuran-ukuran untuk mengoreksi penyimpangan-penyimpangan rencana,
organisasi, staffing, dan actuating.
B. Jenis-jenis
pengendalian
Ditinjau dari fokusnya, pengendalian
dapat diklasifikasikan menjadi pengendalian pendahuluan, pengendalian
bersamaan, dan pengendalian umpan balik.
1. Pengendalian
Pendahuluan
(preliminary control)
Pengendalian ini memastikan bahwa
sebelum kegiatan dimulai, maka sumber daya manusia, bahan modal yang diperlukan
sudah dianggarkan. Beberapa teknik pengendalian yang biasa digunakan dalam
pengendalian pendahuluan meliputi: pemilihan dan penetapan karyawan, penarikan
staf, pemeriksaan material, penganggaran modal, dan penganggaran keuangan.
2. Pengendalian Bersama
(concurret
control)
Sementara pengertian pendahuluan
memastikan ketersediaan sumber daya manusia, modal, dan bahan pngendalian
bersama memantau operasi yang berjalan untuk memastikan bahwa berbagai tujuan
tengah direalisasikan.
3. Pengendalian Umpan
Balik
(feedback
contol)
Metode
pengendalian yang dipakai dalam bisnis meliputi:
q
Analisa laporan keungan (finacial statement analysis)
q
Analisa biaya standar (standard cost anlysis), Pengendalian kualitas(quality
control), dan
q
Evaluasi kinerja karyawan (employee perfomnce evaluation).
Jika
pengendalian dilihat dari objeknya, maka dapat dibagi menjadi dua bagian :
J Pengendalian administrasi
J Pengendalian operatif
4. Proses Pengendalian
Secara
umum pengendalian terdiri dari tiga langkah :
1)
Mengukur kinerja yang sebenarnya.
2)
Membandingkan kinerja sebenarnya dengan standar.
3)
Mengambil tindakan manajerial untuk memperbaiki penyimpangan atau standar yang
tidak memadai.
5. Pengukuran Kinerja
(measure
the performance)
Pengukuran
kinerja yaitu pembandingan antara standar dengan pelaksanaan. Terdapat dua
persoalan penting yang menyangkut pengukuran prestasi :
a)
Bagaimana kita mengukur kinerja itu,
b)
Apa saja yang kita ukur.
6. Membandingkan
Prestasi Dengan Standar
(compare
the performance math the standard)
Langkah
ini dimasukan untuk membandingkan hasil-hasil yang telah diukur dengan target
atau standar yang telah ditetapkan sebelumya. Untuk itu, perencanaan dalam
menetapkan target harus betul-betul memperhatikan kondisi internal dan
eksternal dari organisasi.
7. Mengambil Tindakan
Korektif
(take
corrective action)
Para
manajer dapat memilih diantara tiga tindakan yang memungkinkan :
a)
Tidak melakukan apa – apa.
b)
Mengoreksi kinerja yang sesungguhnya itu, dan
c)
Manajer dapat merevisi standar.
C. Proses
dan Cara-Cara Pengendalian
Langkah-langkah proses pengendalian
:
1. Menentukan
standar-standar yang akan digunakan sebagai dasar pengendalian.
2. Mengukur
pelaksanaan atau hasil yang telah dicapai.
3. Membandingkan
pelaksanaan atau hasil dengan standard an menentukan penyimpangan jika ada.
4. Melakukan
tindakan perbaikan, jika terdapat penyimpangan agar pelaksanaan dan tujuan
sesuai dengan rencana
Cara-cara pengendalian
1. Pengawasan langsung, pengawasan yang dilakukan sendiri secara langsung oleh
seorang manajer.
2. Pengawasa tidak langsung, pengawasan jarak jauh dengan melalui laporan oleh bawahan
baik secara lisan maupun tulisan.
3. Pengawasan berdasarkan
kondisi tertentu, pengendalian yang dikhususkan
untuk kesalahan-kesalahan atau kondisi tertentu, dilakukan dengan cara
kombinasi langsung dan tidak langsung.
D.
Sifat dan Waktu Pengendalian
Sifat dan waktu pengendalian/control
dibedakan atas :
1. Preventive control, pengendalian yang dilakukan sebelum kegiatan dilakukan
untuk menghindari terjadinya penyimpangan dalam pelaksanaannya.
Cara melakukannya:
a. Menentukan
proses pelaksanaan pekerjaan
b. Membuat
peraturan dan pedoman pelaksanaan pekerjaan itu
c. Menjelaskan dan
mendemonstrasikan cara pelaksanaan pekerjaan
d. Mengorganisasi
segala macaam kegiatan
e. Menentukan
jabatan, job description, authority, dan responsibility bagi setiap karyawan
f. Menetapkan
sistem koordinasi pelaporan dan pemeriksaan
g. Menetapkan
sanksi bagi karyawan yang membuat kesalahan
2. Repressive control, pengendalian yang dilakukan setelah terjadi kesalahan
dalam pelaksanaannya, agar kesalahan yang sama tidak terjadi lagi di waktu yang
akan datang.
Cara melakukannya:
a. Membandingkan antara hasil
dengan rencana
b. Menganalisis
sebab-sebab yang menimbulkan kesalahan dan mencari tindakan perbaikannya
c. Memberikan penilaian
terhadap pelaksananya, jika perlu dikenakan sanksi hukuman kepadanya
d. Menilai kembali
prosedur-prosedur pelaksanaan yang ada
e. Mengecek kebenaran
laporan yang dibuat oleh petugas pelaksana
f. Jika perlu
meningkatkan keterampilan atau kemampuan pelaksana melalui training atau
education
3.
Pengendalian saat proses dilakukan, jika terjadi kesalahan segera diperbaiki.
4.
Pengendalian berkala, pengendalian yang dilakukan secara berkala.
5.
Pengendalian mendadak, pengawasan yang dilakukan secara mendadak untuk
mengetahui apa pelasakanaan atau peraturan-peraturan yang ada
dilaksanakan dengan baik.
6.
Pengamatan melekat, pengendalian yang dilakukan mulai dari sebelum, saat, dan
sesudah kegiatan dilakukan.
E.
Macam-Macam dan Alat-Alat Pengendalian
Macam-Macam Pengendalian
1.
Internal control, pengendalian yang dilakukan oleh
seorang atasan kepada bawahannya.
2.
External contro, pengendalian yang dilakukan oleh
pihak luar.
3.
Formal control, pemeriksaan yang dilakukan oleh
instansi atau pejabat resmi dan dapat dilakukan secara intern maupun ekstern.
4.
Informal control, penilaian yang dilakukan oleh
masyarakat atau konsumen, baik langsung maupun tidak langsung.
Alat-Alat Pengendalian
1. Budget
Adalah suatu ikhtisar hasil yang akan diharapkan dari pengeluaran yang disediakan untuk mencapai hasil tersebut. Apabila tidak sesuai dengan budget, baik pemerimaan maupun pengeluaran maupun hasil yang diperoleh maka perusahaan itu tidak efektif karena terdapat penyimpangan.
Adalah suatu ikhtisar hasil yang akan diharapkan dari pengeluaran yang disediakan untuk mencapai hasil tersebut. Apabila tidak sesuai dengan budget, baik pemerimaan maupun pengeluaran maupun hasil yang diperoleh maka perusahaan itu tidak efektif karena terdapat penyimpangan.
Tipe-tipe budget:
a. Sales budget
b. Production budget
c. Cost Production
Budget
d. Step budget,
berhubungan dengan production budget dan menunjukkan bermacam-macam tingkat
tingkat produksi
e. Purchasing
budget
f. Personnel budget
g. Cash &
Financial budget
h. Master budget
(budget keseluruhan)
2.
Non-Budget
Alat pengenalian non budget:
a. Personal
observation, pengawasan langsung secara pribadi
oleh pimpinan perusahaan terhadap para bawahan yang sedang bekerja.
b. Report, laporan yang dibuat oleh para manajer.
c. Financial
statement, daftar laporan keuangan yang
biasanya terdiri dari balance sheet dan Income Statement (neraca rugi laba).
d. Statistic, merupakan pengumpulan data, informasi, dan kejadian yang
tealh berlalu.
e. Break
event point, suatu titik atau keadaan ketika
jumlah penjualan tertentu tidak mendapat laba ataupun rugi.
f. Intenal
Audit, pengendalian yang dilakukan oleh
atasan terhadap bawahan yang meliputi bidang-bidang kegiatan secara menyeluruh
yang menyangkut masalah keuangan.
Auditing ini juga menyangkut pengendalian
persediaan yang baik, pembayaran barang yang dibeli, dan pemeriksaan yang
cukup, apakah barang yang telah dibayar benar-benar telah diterima.
F. Karakteistik
Pengendalian yang Efektif
Sistim pengendalian yang efektif
mempunyai karakteristik sebagai berikut :
1.
Akurat (accurate)
Informasi dari prestasi yang akan
diukur haruslah akurat. Ketidak akuratan data akan menyebabkan kesalahan dalam
menarik kesimpulan, bahkan dapat menimbulkan kesalahan yang tidak perlu.
2.
Secara
Ekonomi Realistik (economically
reslistic)
Pengeluaran biaya untuk implementasi
pengenalan harus ditekan seminimum mungkin, sehingga terhindar dari pemborosan
yang tak berguna.
3.
Tepat
Waktu (timely)
Sistem pengendalian akan efektif
jika dilakukan dengan cepat disaat penyimpangan diketahui.
Jika terjadi kelambatan kerugian
akan datang.
4.
Realistik
Secara Organisasi (Organizationally
realistic)
Sistem pengendalian akan harus dapat
digabungkan dengan realitas organisasi. Misalkan, individu harus dapat melihat
hubunganya antara tingkat prestasi yang harus dicapaianya.
5.
Dipusatkan
Pada Pengendalian Strategik (focused
on strategic control points)
Pengendalian hendaknya diarahkan
pada titik–titik kunci (yang memiliki nilai
strategis) sehingga penyimpangan dibidang ini cepat diketahui dan dihindari
timbulnya kegagalan pencapaian tujuan.
6.
Terkoordinasi
Dengan Arus Kerja Organisasi
(coordinated with the organization’s
work flow)
Memperhatikan bahwa satu kegiatan
akan selalu terkait dengan kegiatan lain, (misal, kegiatan produksi akan
berkait dengan kegiatan penjualan).
7.
Objektif
dan Komprehensif
(objective and comprehensible)
Informasi dalam suatu system
pengendalian harus mudah dipahami dan dianggap objektif oleh individu yang
menggunakanya.
8.
Fleksibel (flexible)
Mengingat situasi dan kondisi terus
berubah dengan cepat maka system pengendalian harus memiliki tingkat keluwesan
yang tinggi, sehingga standar-standar
pengendalian tetap dapat dipergunakan meskipun situasi dan kondisi berubah.
9.
Diterima
Para Anggota Organisasi (accepted
by organization members)
Idealnya setiap system pengendalian
dapat diterima dan dimengerti oleh semua anggota organisasi, sehingga mereka
masing-masing akan merasa ikut bertanggung jawab terhadap usaha pencapaian
tujuan organisasi.
Masalah dalam Penetapan Sistem
Pengendalian yang Efektif.
Sejumlah masalah yang menggangu akan merintangi efektifitas system pengendalian yang sering timbul:
Sejumlah masalah yang menggangu akan merintangi efektifitas system pengendalian yang sering timbul:
1.
Factor-faktor yang dengan mudah
diukur terlalu banyak dititikberatkan, sementara hal-hal yang sulit diukur toidak
diberi perhatian yang cukup.
2.
Factor-faktor jangka pendek mungkin
terlalu berlebihan ditekankan dengan mengorbankan factor-faktir jangka panjang.
System pengendalian mungkin tidak
disesuaikan untuk mencerminkan pergeseran dalam arti penting berbagai aktifitas
dan tujuan di kemudian hari.
0 Response to "Fungsi Pengendalian Dalam Manajemen"
Posting Komentar